Chiller Maintenance Guide to Reduce Energy Lost

Chiller merupakan komponen penting dalam sistem pendingin industri yang berperan dalam menjaga suhu dan kondisi optimal peralatan. Namun, agar chiller dapat beroperasi secara efisien dan optimal, perawatan yang tepat diperlukan. Panduan perawatan chiller ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang cara merawat chiller agar tetap efisien.

Pentingnya Perawatan Chiller:

Chiller merupakan investasi besar bagi perusahaan, oleh karena itu, perawatan yang tepat diperlukan untuk memperpanjang umur pakai dan menjaga efisiensi operasionalnya. Perawatan chiller yang tepat juga dapat mengurangi risiko kerusakan yang dapat mengganggu proses bisnis.

Panduan Perawatan Chiller:

1. Rutin Membersihkan Chiller.

Komponen penukar panas( condenser dan evaporator) bisa berupa fin coil atau shell and tube sebisa mungkin dijaga kebersihanya dari debu kotoran atau kerak yang dapat mengganggu kinerja chiller, Oleh karena itu, membersihkan bagian fin coil atau shell and tube secara rutin sangat penting. Gunakan air bersih bertekanan untuk membersihkan permukaan fin coil condenser dan tube brush/ sikat untuk membersihakan tubes pada shell and tube condenser, penggunaan chemical di ijinkan max 1 X per tahun dengan bahan yg tidak merusak logam dan lebih ramah lingkungan, indikator kebersihan fin coil dapat dilihat dari tekanan kondenser, semakin kotor fin coil tekanan condenser semakin tinggi , pada shell and tube condenser indikator kebersihan tube dapat dihitung dari selisih antara suhu saturasi refrigerant di kondenser dengan air pendingin yg melewati condenser, nilai ini disebut approach temperature, agar chiller running efficient sebisa mungkin nilai approach dijaga di sekitar 1 Celsius, nilai maksimal approach temperature yg di sarankan pabrik adalah 3.5Celsius, semakin tinggi nilai approach semakin banyak energi yang terbuang sia sia. Sebagai catatan peningkatan approach 1 derajat C akan berakibat kehilangan efisiensi +/- 3% dari pemakaian/konsumsi listrik chiller.

2. Memeriksa Tekanan, Temperatur, Ampere dan Voltase.

Memantau tekanan dan suhu ampere dan voltase chiller secara teratur adalah kunci untuk mencegah kerusakan yang tidak diinginkan. Pastikan tekanan dan suhu ampere dan voltase berada dalam rentang yang aman sesuai dengan spesifikasi produsen. Pencatatan/log sheet secara rutin pada unit chiller sangat membantu proses analisa terutama saat unit terjadi trouble.

3. Pemeriksaan Kelistrikan Panel:

Contactor, relay, module, controler, solenoid dll harus dilakukan pemeriksaan, pembersihan dan pengencangan secara berkala untuk menghindari timbulnya hot spot/overheat pada komponen yang dapat berakibat kerusakan atau umur pemakaian komponen menjadi lebih pendek.

4. Perawatan Sistem Pendingin.

Sistem pendingin chiller perlu dirawat dengan baik. Pastikan komponen seperti kompresor, kondensor, evaporator, expansion valve dan pipa pipa tidak mengalami kebocoran refrigerant dan oil atau terjadi kerusakan.

5. Analisa Oil.

Pada chiller dengan kompresor konvensional oil/pelumas sangatlah penting untuk dijaga agar komponen mekanikal kompresor tidak terjadi keausan secara prematur yang bisa membutuhkan biaya besar untuk perbaikan/ overhaule kompresor, umumnya Pabrikan chiller merekomendasikan untuk melakukan Oil analisa minimal 1X per tahun, jika dilakukan dari awal akan sangat membantu mendeteksi gejala awal kerusakan komponen tanpa harus membuka/ memeriksa bagian mekanikal compressor. Elemen yg dibaca pada oil analisa antara lain: Moisture/water content, Acid number, partikel logam Cromium, Aluminium, Besi, Tembaga, Timah, Timbal dan Z ink, serta partikel kontent. Oil analisa juga berfungsi untuk mengoptimalkan masa pakai oil, karena oil didalam sistem tertutup selama kontaminan dan partikel logam masih dalam batasan yg direkomendasikan pabrik , oil masih aman dipakai sampai analisa berikutnya menyarankan penggantian.

6. Pemeriksaan kualitas air pendingin secara berkala.

Pada unit water cooled chiller pendinginan kondenser sangatlah tergantung dari kualitas air, air dengan kesadahan/hardness yang tinggi akan lebih cepat mengotori/pengerakan pada tube kondenser, perawatan air haruslah cermat agar tube kondenser tetap terjaga kebersihannya dan pemakaian air tidak boros. Perawatan air meliputi :

  • water softener pada air umpan/make up, air dikondisikan kebersihannya dan kandungan hardness agar memenuhi standar yg diijinkan,
  • water treatment umumnya cooling water ditambahkan chemical anti kerak/scale anti karat/inhibitor dan anti microbiocide dengan dosis tertentu,
  • blow down, dikarenakan proses penguapan air saat pembuangan panas di cooling tower, secara bertahap kandungan mineral di dalam air akan meningkat/ menjadi jenuh, untuk mengurangi kejenuhan kandungan mineral perlu dilakukan blow down dan penambahan kembali air secara teratur, blow down bisa secara manual atau otomatis pada umumnya blowdown didasarkan pada kenaikan salah satu parameter berikut:: PH, .Hardness dan konduktiviti. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai water treatment, anda bisa berkonsultasi dengan pihak yang berkompetensi.

7. Lakukan Pemeriksaan Rutin oleh Profesional.

Meskipun melakukan perawatan secara mandiri penting, tetapi pemeriksaan oleh teknisi profesional juga diperlukan. Teknisi dapat mendeteksi masalah yang tidak terlihat oleh pengguna biasa dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

8. Perawatan Berkala.

Jadwalkan perawatan berkala sesuai dengan rekomendasi produsen. Ini mencakup pemeriksaan rutin, penggantian suku cadang yang aus, dan penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kinerja optimal chiller.

Manfaat Perawatan Chiller yang Tepat:

  • Meningkatkan Efisiensi Energi: Chiller yang terawat dengan baik cenderung lebih efisien secara energi, mengurangi biaya operasional.
  • Mencegah Kerusakan dan Downtime: Perawatan yang tepat dapat mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan downtime produksi yang mahal.
  • Memperpanjang Umur Pakai: Dengan melakukan perawatan secara berkala, umur pakai chiller dapat diperpanjang, mengurangi biaya penggantian.

Dalam dunia industri modern, chiller memiliki peran krusial dalam menjaga suhu ruangan atau proses produksi agar tetap stabil dan optimal. Namun, seperti halnya mesin industri lainnya, chiller juga membutuhkan perawatan yang tepat agar dapat beroperasi secara efisien. Sebagai catatan chiller merupakan salah satu mesin dengan konsumsi listrik yang terbesar. Dengan memahami pentingnya perawatan chiller dan mengikuti panduan yang kami sajikan di sini, Anda dapat memastikan bahwa chiller perusahaan Anda tetap berjalan dengan lancar dan efisien.

Kesimpulan:

Panduan perawatan chiller di atas memberikan pemahaman tentang pentingnya merawat chiller secara teratur dan efektif. Dengan meluangkan waktu dan sumber daya untuk merawat chiller dengan baik, perusahaan dapat menghindari gangguan produksi yang tidak diinginkan dan memastikan operasi yang lancar serta efisien dari sistem pendingin industri mereka. Dengan demikian, perawatan chiller bukanlah hanya investasi dalam peralatan, tetapi juga investasi dalam kelangsungan dan keberhasilan operasional perusahaan.